Bursa Efek Indonesia (BEI) memulai minggu baru dengan kenaikan tipis sebesar 0,02 persen pada hari Senin, didorong oleh kinerja ekonomi Indonesia yang kuat di awal tahun 2024.
Indeks Komposit IDX ditutup pada hari Senin dengan sedikit lebih tinggi di angka 7.135,89, mencerminkan kenaikan tipis sebesar 0,02 persen atau 1,17 poin dari penutupan hari Jumat. Peningkatan ini didukung oleh pengumuman data pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk kuartal pertama tahun 2024. Sektor properti dan real estat memimpin dengan peningkatan sebesar 2,56 persen, sedangkan sektor teknologi juga mengalami pertumbuhan sebesar 1,49 persen. Sementara itu, sektor bahan dasar dan transportasi serta logistik masing-masing naik sebesar 1,28 persen. Namun, sektor industri mengalami penurunan terbesar dengan 1,76 persen. Sektor infrastruktur dan kesehatan juga mengalami penurunan sebesar 0,09 persen dan 0,03 persen.
PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO) menjadi pemain terbaik dengan lonjakan sebesar 9,88 persen. PT Bank Syariah Indonesia (BRIS) dan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) juga mengalami kenaikan saham sebesar 6,08 persen dan 6 persen. Sebaliknya, PT United Tractors (UNTR) menghadapi penurunan terbesar, dengan sahamnya terkoreksi sebesar 6,47 persen. Nilai saham PT Telkom Indonesia (TLKM) dan PT XL Axiata (EXCL) juga turun masing-masing sebesar 3,48 persen dan 2,82 persen. Volume transaksi total bursa mencapai 21,37 miliar saham, dengan nilai transaksi Rp 11,65 triliun (US$726,61 juta). Pasar ditutup dengan 309 saham menguat, 261 saham melemah, dan 209 saham stabil.
Analisis dari Pilarmas Investindo Securities menunjukkan bahwa sentimen eksternal dan domestik yang positif menjadi pendorong ketahanan Komposit. Misalnya, pasar Asia menguat setelah laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat yang mengecewakan. Pertumbuhan Komposit juga didukung oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal pertama yang mencapai 5,11 persen year-on-year, melampaui perkiraan 5 persen. Sementara itu, CEO Yugen Bersinar Securities, William Surya Wijaya, mengomentari bahwa pergerakan IDX Komposit selama pekan perdagangan yang dipersingkat tetap dalam fase konsolidasi normal. Ia menekankan bahwa rilis laporan keuangan perusahaan dan periode distribusi dividen terus mendukung pergerakan indeks.