Breaking News

Google mengungkapkan bagaimana AI membantu perusahaan mencapai kemajuan ilmiah yang penting pada tahun 2024

Google mengungkapkan bagaimana AI membantu perusahaan mencapai kemajuan ilmiah yang penting pada tahun 2024

Google telah mengungkapkan kemajuan ilmiah penting yang dicapai tahun ini yang dimungkinkan oleh kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI). Pada hari Senin, Google DeepMind menjadi tuan rumah bersama AI for Science Forum perdana di London bersama Royal Society. Dalam acara tersebut, raksasa teknologi yang berbasis di Mountain View ini menguraikan pencapaian seperti penggunaan model kecerdasan buatan untuk memprediksi struktur protein, memperluas sistem prediksi banjir, serta sistem deteksi dan pelacakan kebakaran hutan. DeepMind juga mampu membangun sistem yang mampu mengendalikan plasma dengan reaktor fusi nuklir.

Google menjelaskan kemajuan ilmiah utamanya pada tahun 2024

Raksasa teknologi tetap bahwa AI telah memainkan peran penting pada tahun ini dalam memecahkan banyak masalah membingungkan dalam sains dengan menggunakan teknik komputasinya. Perusahaan juga menekankan bahwa AI tidak menggantikan ilmuwan, namun dapat menjadi bantuan penting bagi mereka.

Salah satu pencapaian terbesar Google DeepMind Saat itulah sayap penelitian AI raksasa teknologi itu menggunakan model AI AlphaFold 2 untuk memprediksi struktur 200 juta protein. Perusahaan menyoroti bahwa penemuan ini mendorong komunitas ilmiah beberapa dekade ke depan, karena penentuan struktur 3D suatu protein dapat memakan waktu hingga satu tahun. Khususnya, Demis Hassabis dan John Jumper, orang-orang di balik proyek ini, menerima Hadiah Nobel Kimia tahun 2024 atas penemuan ini.

Google juga bermitra dengan Lichtman Lab di Harvard untuk memetakan sebagian otak manusia dalam tingkat detail yang belum pernah terjadi sebelumnya. Proyek ini diluncurkan tahun ini dan mengungkap struktur di dalam otak manusia yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Pada tahun 2024, AI juga membantu Google meningkatkan sistem prediksi dan pelacakannya. Sistem prakiraan banjir sungai milik perusahaan ini ditingkatkan pada tahun 2024 dan kini mencakup 100 negara dan 700 juta orang di seluruh dunia. Raksasa teknologi ini juga bermitra dengan Dinas Kehutanan AS untuk mengembangkan model FireSat AI yang dapat mendeteksi dan melacak kebakaran hutan sekecil ruang kelas dalam 20 menit.

GraphCast, model penelitian pembelajaran mesin yang dikembangkan oleh Google DeepMind, kini dapat memprediksi lintasan siklon. Perusahaan mengklaim dapat memprediksi gangguan cuaca jenis ini dengan lebih cepat dan akurat dibandingkan dengan sistem simulasi cuaca tradisional.

Kemajuan juga dicapai dalam penalaran matematika dan komputasi kuantum. Sistem AI AlphaGeometry DeepMind, yang diluncurkan pada tahun 2024, memecahkan masalah geometri kompleks pada tingkat yang mirip dengan manusia peraih medali emas Olimpiade. Peneliti Google juga bekerja sama dengan UC Berkeley dan Universitas Columbia untuk melakukan simulasi kimia pada komputer kuantum untuk memprediksi kinetika dan reaktivitas kimia.

Dalam upaya menuju energi berkelanjutan, raksasa teknologi ini mengumumkan Graph Networks for Materials Exploration (GNoME), yang menemukan 3.80.000 material yang stabil pada suhu rendah, membuka jalan baru untuk membuat sel surya, baterai, dan potensi superkonduktor yang lebih baik.

Raksasa teknologi ini juga membuat kemajuan dalam fusi nuklir, yang dianggap sebagai energi masa depan. Bekerja sama dengan Pusat Plasma Swiss di Institut Teknologi Federal Swiss di Lausanne, Google DeepMind mengumumkan pengembangan sistem kecerdasan buatan yang dapat mengontrol plasma di dalam reaktor fusi nuklir tanpa bantuan manual apa pun. Hal ini masih dalam proses, namun perusahaan mengatakan ini adalah langkah penting menuju fusi yang stabil dan energi bersih yang berlimpah.

Sumber