Breaking News

NAPA Merayakan Kegembiraan Peluncuran Tiga Kisah Urdu Dari Gulistan-e-Saadi

NAPA Merayakan Kegembiraan Peluncuran Tiga Kisah Urdu Dari Gulistan-e-Saadi

Dengarkan artikelnya

Akademi Seni Pertunjukan Nasional (NAPA) baru-baru ini menyelenggarakan peluncuran buku bilingual Tiga Kisah dari Gulistan-e-Saadi.

Acara yang diselenggarakan bekerja sama dengan inisiatif Joy of Urdu ini bertujuan untuk mempromosikan bahasa Urdu melalui karya sastra.

Buku ini disusun oleh Zarminae Ansari, pendiri Joy of Urdu, sebuah organisasi sukarelawan yang berdedikasi untuk menjadikan bahasa Urdu dapat diakses oleh generasi muda, terutama mereka yang berasal dari keluarga berbahasa Urdu yang tinggal di luar negeri.

Inisiatif ini juga telah meluncurkan penerbit bilingual, dengan Three Tales of Gulistan-e-Saadi menjadi publikasi pertamanya.

Acara dibuka dengan CEO NAPA Junaid Zuberi menyambut para tamu dan menyoroti komitmen jangka panjang akademi terhadap promosi sastra Urdu.

Zuberi mengenang dedikasi mendiang Zia Mohyeddin terhadap pelestarian diksi Urdu dan mencatat bahwa NAPA berkomitmen untuk mendukung inisiatif bahasa Urdu, selaras dengan misi Joy of Urdu.

Zarminae Ansari berbagi kisah pribadinya dan menjelaskan bahwa keinginannya untuk mendirikan organisasi tersebut dilatarbelakangi oleh pengalamannya sebagai seorang ibu yang berupaya menghubungkan kembali putranya dengan bahasa Urdu.

Ia mengakui dukungan dari tokoh-tokoh terkemuka seperti Dr. Arfa Sayeda Zehra, yang membimbingnya selama proses berlangsung.

Ansari juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada mendiang Sabeen Mahmud, yang merupakan salah satu orang pertama yang mendukungnya dan mendorongnya untuk melanjutkan proyek tersebut meskipun pada awalnya ada keraguan.

Diskusi meja bundar yang dimoderatori oleh Ali Habib dilanjutkan.

Panelis, termasuk Zarminae Ansari, Yasmeen Mozaffar, Junaid Zuberi dan Bari Mian, membahas tantangan melestarikan bahasa Urdu di masyarakat yang semakin didominasi bahasa Inggris.

Yasmeen Mozaffar menekankan pentingnya menerjemahkan sastra asing ke dalam bahasa Urdu agar dapat diakses oleh pembaca muda, sementara Bari Mian berbicara tentang pentingnya bilingualisme dalam menjaga hubungan budaya.

Selama debat, Zarminae Ansari mengakui bahwa biaya produksi buku tersebut mahal, namun meyakinkan penonton bahwa semua pekerjaan dilakukan secara pro bono, dengan dukungan finansial dari sponsor dan sukarelawan.

Dia menyoroti bahwa Tiga Kisah Gulistan-e-Saadi dibuat dengan tujuan untuk menampilkan potensi sastra Urdu berkualitas tinggi dan menyatakan harapan bahwa edisi mendatang dari buku tersebut dapat diakses oleh anak-anak sekolah di seluruh Pakistan.

Setelah panel, pendongeng populer Karachi, Bibi Tashi (Tashina Rashid Nur) membacakan salah satu cerita dari buku tersebut, memikat penonton dengan narasinya yang menawan.

Acara tersebut diakhiri dengan puisi menyentuh hati berjudul Yeh Kahaniyan, yang ditulis oleh penyair Urdu kontemporer terkenal Zehra Nigah, seorang pendukung kuat Joy of Urdu.

Three Tales from Gulistan-e-Saadi merupakan kesaksian atas upaya yang semakin meningkat untuk melestarikan dan mempromosikan bahasa Urdu, terutama untuk generasi muda di Pakistan dan luar negeri. Peluncuran di NAPA menandai langkah penting dalam inisiatif budaya yang sedang berlangsung ini.

Sumber