LAHAR:
Tahun 2024 telah memunculkan permasalahan yang mengkhawatirkan di Lahore, dengan peningkatan signifikan dalam pelanggaran lalu lintas dan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam pemulihan jenazah tak dikenal, yang menyoroti tantangan dalam keselamatan publik dan kesejahteraan sosial.
Laporan polisi lalu lintas kota Lahore mengungkapkan bahwa 5,54 juta warga dihukum karena melanggar peraturan lalu lintas tahun ini.
Pelanggaran tersebut antara lain mengemudi ugal-ugalan, mengabaikan disiplin jalur, dan menggunakan ponsel saat mengemudi.
Lebih dari 596.000 pengendara sepeda motor didenda karena mengemudi tanpa helm, sementara 1,68 juta pelanggaran peraturan dasar jalan raya, seperti pelanggaran garis berhenti, tercatat.
Mengemudi tanpa izin masih menjadi perhatian utama, dengan 617.000 kendaraan dioperasikan oleh orang-orang tanpa izin yang sah.
Pihak berwenang juga mendeteksi 62.778 kendaraan yang dikendarai oleh anak di bawah umur, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang pengawasan orang tua. Sebanyak 69.886 kendaraan lainnya didenda karena mengeluarkan asap berlebihan, sehingga memperburuk krisis polusi udara di kota tersebut.
Laporan tersebut juga menyoroti gangguan lalu lintas, dengan lebih dari 133.000 kendaraan menyebabkan kemacetan dan 40.972 dikenakan sanksi karena pelanggaran satu arah. Pengemudi yang menggunakan ponsel saat berada di belakang kemudi juga menjadi perhatian utama, dengan 60.570 kendaraan tertangkap melanggar hukum.
Mantan CTO Lahore Ammara Athar menyoroti bahwa tindakan penegakan hukum ditujukan untuk menyelamatkan nyawa, bukan hanya menghasilkan pendapatan.
Ia menekankan pentingnya menanamkan disiplin berlalu lintas, khususnya di kalangan pengendara sepeda motor yang merupakan mayoritas pelanggar.
Untuk mengekang pelanggaran ini, denda ketat sebesar Rs 2.000 telah diterapkan untuk pelanggaran berat seperti pelanggaran helm, mengemudi tanpa SIM, dan parkir liar.
Tren mengkhawatirkan lainnya adalah Yayasan Edhi Lahore melaporkan ditemukannya 597 jenazah tak dikenal pada tahun 2024. Dari jumlah tersebut, 547 dikuburkan tanpa pemilik, sementara hanya 350 yang teridentifikasi melalui catatan biometrik dan dikembalikan ke keluarga mereka.
Yayasan tersebut mencatat peningkatan tajam dalam pemulihan selama bulan-bulan musim panas: 78 jenazah ditemukan pada bulan Juni saja.
Jumlah jenazah yang ditemukan juga tinggi pada bulan Juli dan Mei, dengan masing-masing 82 dan 65 jenazah ditemukan.
Banyak dari kasus-kasus ini melibatkan orang-orang dari komunitas yang terpinggirkan, menyoroti masalah tunawisma, perawatan medis yang tidak memadai, dan pengabaian sosial.
Meskipun ada upaya yang dilakukan oleh organisasi kesejahteraan seperti Edhi, masih ada 52 badan yang belum teridentifikasi. Hal ini menggarisbawahi perlunya sistem dukungan sosial yang lebih kuat dan koordinasi yang lebih baik antara pihak berwenang dan organisasi masyarakat.
Laporan-laporan ini memberikan gambaran suram mengenai tantangan yang dihadapi Lahore dalam menjaga keselamatan publik dan mengatasi permasalahan kesejahteraan sosial. Meskipun Polisi Lalu Lintas Kota dan Yayasan Edhi telah mencapai kemajuan dalam mengatasi permasalahan ini, masih banyak yang harus dilakukan untuk menciptakan kota yang lebih aman dan inklusif. Mengatasi permasalahan ini memerlukan upaya kolektif dari penegak hukum, organisasi kesejahteraan sosial, dan masyarakat.