Masalah Barcelona belakangan ini sulit untuk diabaikan. Meskipun potensi ofensif tim cukup menjanjikan, ketidakmampuan mereka mengubah peluang menjadi gol dan kegagalan bertahan menjadi penyebab utama kekhawatiran.
Peluang yang terlewatkan di hampir setiap pertandingan ini berperan besar dalam hasil mengecewakan tim.
Salah satu aspek yang paling mengkhawatirkan musim Barcelona sejauh ini adalah kesenjangan antara jumlah serangan mereka dan hasil sebenarnya.
Saat ini, Barcelona memimpin tabel La Liga dalam hal jumlah gol yang dicetak, dengan 51 gol. Mereka juga menduduki peringkat teratas menciptakan peluang yang jelas, dengan total 85.
Namun, meskipun angka-angkanya mengesankan, mereka juga mengalami hal yang sama melewatkan peluang paling jelas di liga—50 totalnya. Paradoks ini membuat banyak orang bertanya-tanya di mana posisi tim di klasemen jika lebih efisien di depan gawang.
Perbandingan mendetail
Jika kita melihat statistik, terlihat jelas bahwa angka yang dimiliki Barcelona jauh di atas yang lain. Real Madrid, dengan 41 gol, adalah pencetak gol terbanyak kedua di Liga.
Mereka juga berada di urutan kedua dalam hal menciptakan peluang bersih, namun hanya memiliki 58 peluang. Sebagai perbandingan, 85 peluang Barcelona merupakan keunggulan yang signifikan.
Di belakang Barca Tim-tim seperti Real Betis jelas melewatkan kesempatan tersebut, yang telah menyia-nyiakan 35 gol, yang menunjukkan betapa banyak ruang untuk perbaikan dalam memanfaatkan peluang.
Apa yang salah dengan Barcelona?
Pertandingan melawan Atlético de Madrid menyoroti statistik yang mengkhawatirkan ini. Barcelona menciptakan tujuh peluang bersih tapi dia hanya berhasil mencetak satu gol.
Sebaliknya, Atlético Madrid, yang hanya menciptakan dua peluang bersih, tampil lebih klinis dan memanfaatkan peluang terbatas tersebut.
Dalam kekalahan 0-1 melawan Leganés, Barcelona mempunyai tiga peluang bersih untuk mencetak gol, sementara rival mereka hanya mempunyai satu peluang.
Begitu pula pada laga melawan Real Betis dan Celta Vigo, peluang lebih merata dan Barcelona gagal memanfaatkan peluang yang diciptakan.
Fakta bahwa Barcelona menghasilkan peluang-peluang ini, tapi tidak dapat mengonversinyameninggalkan banyak hal yang diinginkan.
Tidak ada kekurangan ahli
Faktor penyebab masalah ini adalah banyaknya peluang yang diciptakan oleh individu pemain. Barcelona memiliki dua penghasil peluang paling produktif di La Liga musim ini.
Raphinha memimpin tim, memiliki menciptakan 19 peluang bersihsedangkan Lamine Yamal menambah 14. Namun yang jadi permasalahan, para pemain kreatif tersebut tidak selalu disokong penyelesaian akhir yang klinis dari lini depan.
Penyerang tim, seperti Lewandowski dan Raphinha, termasuk pemain terbaik yang pernah mereka lihat. melewatkan peluang paling jelas musim ini.
Lewandowski dan Kylian Mbappé berada di urutan teratas daftar dengan 14 peluang yang terlewatkan, diikuti oleh Ez Abde dengan 13 peluang dan Raphinha dengan 11 peluang. Peluang yang terlewatkan ini sangat merugikan dan menjadi tema yang berulang dalam hasil mengecewakan Barcelona.
Masalahnya sudah jelas
Sementara Hansi Flick memiliki banyak pekerjaan di depannya dalam menemukan solusi untuk memperbaiki keseimbangan tim secara keseluruhan, masalah yang paling mendesak sudah jelas: Barcelona harus menjadi lebih kejam di depan gawang.
Permainan menyerang mereka seringkali menjanjikan, namun ketidakmampuan memanfaatkan peluang selalu menjadi masalah. Masalah ini harus diatasi dengan cepat jika tim ingin meningkatkan hasilnya.
Jika kita melihat gambaran yang lebih besar, angka ofensif Barcelona masih mampu bertahan melawan liga-liga top Eropa. Dalam hal peluang bersih yang diciptakan, 85 peluang milik Barcelona hanya bisa disamai oleh Paris Saint-Germain, yang telah menciptakan 86 peluang di Ligue 1.
Namun PSG jauh lebih unggul di Liga Prancis. Sebaliknya, tim-tim seperti Liverpool, Bayern Munich dan Atalanta menghasilkan lebih sedikit peluang bersih, dengan Liverpool dengan 71 peluang, Bayern dengan 67 peluang, dan Atalanta juga dengan 67 peluang.
Statistik diambil dari OLAHRAGA.