Merayakan guru bukan hanya tentang mengadakan acara setahun sekali dan mengabaikan mereka sepanjang waktu. | Kredit foto: Getty Images
MengerjakanPilih profesi berstatus baik di antara yang berikut ini? Dokter, insinyur, pengacara, pegawai negeri, bankir, profesor, ilmuwan, pengusaha. Sekarang pilihlah yang paling mulia di antara mereka. Kebanyakan dari kita akan memilih guru karena profesi ini merupakan landasan bagi semua profesi lainnya. Berapa banyak dari kita yang memilih profesi mulia dan berstatus tinggi ini? Angka tersebut akan jauh lebih rendah.
Alasannya adalah banyak dari kita yang menyamakan profesi berstatus tinggi dengan profesi yang menguntungkan. Sayangnya, profesi guru yang paling mulia di masa lalu kini tidak memiliki status yang tinggi di masyarakat yang berorientasi pada uang. Rasa hormat dan nilai terhadap profesi guru memudar ketika uang ikut berperan, sehingga guru menjadi penyedia layanan dan siswa menjadi pelanggan. Sebelum melanjutkan, mari kita jawab ini. Siapa guru yang baik? Sederhananya, guru memberikan pengetahuan, membentuk karakter siswa, dan membantu menciptakan warga negara yang bertanggung jawab. Ketika kita merayakan aktor film, tokoh olahraga, politisi, pengusaha, aktivis sosial dan influencer, mengapa kita tidak juga merayakan dan mengapresiasi guru, yang berperan sebagai pilar penting bagi kemajuan masyarakat.
Mungkin timbul pertanyaan bahwa dalam masyarakat saat ini tidak semua guru berakhlak mulia. Banyak yang fokus pada mendapatkan gaji dan membatasi upaya mereka untuk meningkatkan nilai siswa. Alasan perubahan sikap guru terhadap tanggung jawabnya merupakan masalah tersendiri. Namun, ada beberapa guru di masyarakat yang melakukan upaya ekstra untuk meningkatkan kehidupan siswanya. Mereka tidak bekerja semata-mata untuk mendapatkan gaji, tetapi berupaya meningkatkan taraf hidup siswanya secara akademis, sosial, ekonomi, bahkan spiritual. Guru-guru ini layak untuk diberi penghargaan setiap hari karena dunia membutuhkan contoh untuk menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang benar, yang merupakan hal yang sangat penting di masa sekarang.
Merayakan guru bukan hanya tentang mengadakan acara setahun sekali dan mengabaikan mereka sepanjang waktu. Perayaan sejati berarti bahwa, sebagai masyarakat, kita harus menunjukkan rasa hormat, cinta, dan terima kasih yang abadi terhadap guru sepanjang hidup kita. Namun nilai-nilai tersebut tidak ada artinya jika tidak dipraktikkan. Apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah, organisasi, dan lembaga akan dilakukan kemudian. Seperti kata pepatah, “Jadilah perubahan yang ingin Anda lihat di dunia.” Bahkan revolusi terbesar pun selalu dimulai oleh satu individu.
Tidak ada individu yang dapat mencapai kesuksesan atau tumbuh tanpa kontribusi guru. Sayangnya, seiring bertambahnya usia, kita sering kali melupakan pengorbanan mereka. Jadi apa yang bisa kita lakukan sebagai individu? Cara menghormati guru yang pertama adalah dengan menghayati nilai dan cita-cita yang diajarkannya kepada kita. Selain itu, kita dapat menggunakan pengetahuan yang diberikan kepada kita dengan benar untuk membantu orang lain sesuai kemampuan kita. Dari sekolah dasar hingga lulus atau bahkan doktoral, kita semua telah belajar dari banyak guru. Namun, seiring dengan kemajuan hidup kita, berapa banyak dari kita yang terhubung kembali dengan guru-guru tersebut? Secara individu, masing-masing dari kita dapat mencoba meningkatkan kehidupan setidaknya dua guru dengan cara apa pun yang kita bisa. Jika hal itu tidak memungkinkan, kita dapat membantu orang lain yang membutuhkan, meskipun mereka bukan guru kita. Jumlah orang yang kita bantu selalu bisa disesuaikan dengan kemampuan kita.
Dalam masyarakat saat ini, orang tua biasanya tidak mendorong anaknya untuk menjadi guru, karena banyak orang lebih memilih karir lain. Mentalitas ini perlu diubah. Pertama-tama, kita harus yakin akan nilai mengajar dan kemudian menginspirasi generasi muda untuk menekuni profesi ini. Terlebih lagi, saat ini terjadi kekurangan guru. Jika kita tidak menghasilkan guru yang berkualitas, seluruh sistem pendidikan akan runtuh karena peran guru sangat penting. Meskipun AI semakin meningkat di dunia yang didorong oleh teknologi ini, kebutuhan akan guru semakin besar karena merekalah yang menanamkan budaya, tradisi, dan yang terpenting, kemanusiaan pada generasi muda.
Pada akhirnya, jika seseorang menjadi guru yang berdedikasi karena hasratnya, berkontribusi pada masyarakat yang lebih baik, itu adalah cara terbaik untuk menghormati guru setiap hari. Dengan cara ini, mantan siswa tersebut kini memikul tanggung jawab untuk mengikuti jejak gurunya, menginspirasi banyak orang dan membesarkan warga negara yang baik bagi masyarakat.
vithyamari.ms@gmail.com
Diterbitkan – 22 Desember 2024 02:16 WIB