Breaking News

Ekspor Indonesia Naik 1,2% Y/Y pada Bulan Juni

Ekspor Indonesia pada bulan Juni meningkat sebesar 1,17% secara tahunan menjadi $20,84 miliar, lebih rendah dari perkiraan pasar, menurut data dari Badan Pusat Statistik yang dirilis pada hari Senin.

Jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom memperkirakan ekspor akan meningkat 5,46% pada bulan Juni dibandingkan tahun sebelumnya.

Nilai pengiriman dari Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, secara bertahap menurun sejak mencapai puncaknya selama lonjakan komoditas global pada tahun 2022, di tengah penurunan harga.

Badan Pusat Statistik Indonesia menyatakan bahwa harga energi, pertanian, dan logam global telah pulih sejak saat itu.

Namun, penurunan sebesar 16% dalam pengiriman produk tambang pada bulan Juni mengurangi pertumbuhan ekspor secara keseluruhan, termasuk penurunan ekspor batu bara dan baja.

Selain itu, meskipun ada pemulihan harga di beberapa sektor, ketidakpastian ekonomi global terus mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia. Hal ini mencerminkan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mempertahankan momentum pertumbuhan ekspor di tengah fluktuasi harga global dan permintaan yang tidak stabil.

Ekspor sektor pertanian juga mengalami penurunan, meskipun tidak sebesar sektor pertambangan. Komoditas seperti minyak sawit dan karet mengalami penurunan permintaan dari pasar internasional. Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk diversifikasi produk ekspor dan mencari pasar baru untuk mengurangi ketergantungan pada beberapa komoditas utama.

Di sisi lain, sektor manufaktur menunjukkan tanda-tanda pemulihan dengan peningkatan permintaan untuk produk elektronik dan tekstil. Peningkatan ini didorong oleh pemulihan ekonomi di negara-negara tujuan utama ekspor Indonesia.

Dengan tantangan yang ada, pemerintah Indonesia merencanakan berbagai kebijakan untuk mendukung sektor ekspor, termasuk insentif pajak, peningkatan infrastruktur logistik, dan promosi produk-produk unggulan di pasar internasional. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat daya saing produk Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Secara keseluruhan, meskipun pertumbuhan ekspor Indonesia pada bulan Juni tidak memenuhi harapan, langkah-langkah yang diambil pemerintah dan pemulihan harga komoditas global diharapkan dapat membantu memperbaiki kinerja ekspor di bulan-bulan mendatang.