Rana Sanaullah, penasihat politik Perdana Menteri Shehbaz Sharif, mengumumkan pada hari Kamis bahwa setelah negosiasi ekstensif, PTI telah menarik permintaannya agar mandat pemilu dikembalikan.
Sanaullah mengungkapkan, Perdana Menteri Shehbaz Sharif telah membentuk komite khusus untuk menangani tuntutan tertulis yang diajukan oposisi. Komite ini akan bekerja sama dengan partai-partai sekutu pemerintah dan Partai Rakyat Pakistan (PPP) untuk memastikan adanya tanggapan komprehensif terhadap permintaan PTI.
Pembicaraan putaran ketiga antara kedua belah pihak berlangsung pada hari Kamis di mana delegasi PTI, yang dipimpin oleh para pemimpin senior termasuk Omar Ayub, secara resmi menyampaikan tuntutan mereka secara tertulis.
Salah satu tuntutan utama yang diajukan PTI dalam perundingan ini adalah pembentukan dua komisi penyelidikan: satu untuk menyelidiki penangkapan Ketua PTI Imran Khan pada 9 Mei 2023, yang memicu kerusuhan di seluruh negeri, dan satu lagi untuk menyelidiki insiden yang memicu kerusuhan di seluruh negeri. terjadi antara tanggal 24 dan 24 November 2023. 27 November 2024.
Tuntutan tersebut mencakup penyelidikan keterlibatan polisi dan militer dalam penangkapan Imran Khan dan kekerasan berikutnya, serta pemeriksaan rekaman CCTV terkait peristiwa 9 Mei.
Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Senator Irfan Siddiqui, Rana Sanaullah menyebutkan bahwa tuntutan utama PTI lainnya berkisar pada kasus-kasus politik yang diajukan terhadap para pemimpin dan pendukung partai. PTI mencari akses terhadap catatan rinci mengenai FIR yang diajukan terhadap aktivis politik, namun pemerintah mengklaim bahwa PTI tidak memberikan rincian tersebut selama pembicaraan.
Meskipun PTI sebelumnya bersikeras untuk mengembalikan mandatnya melalui pemilu baru, Rana Sanaullah menegaskan bahwa partai oposisi telah menarik kembali tuntutan tersebut, sehingga menandai perubahan pendiriannya.
Ia menambahkan bahwa meskipun tuntutan mandat telah dicabut, pendirian PTI mengenai masalah lain, termasuk komisi penyelidikan, tetap teguh.
PTI juga sebelumnya telah menyatakan keprihatinannya atas pemalsuan “kasus politik” terhadap para anggotanya, sebuah klaim yang memicu perdebatan lebih lanjut mengenai isu tersebut.
Dalam penjelasannya, Rana Sanaullah mengklarifikasi bahwa pemerintah telah membentuk sebuah komite yang akan bekerja sama dengan pihak oposisi untuk menyelesaikan sebuah tanggapan, yang hasilnya akan mengikat.
Pembentukan panitia tersebut dilakukan setelah PTI pertama kali menyampaikan tuntutannya secara tertulis. Perundingan putaran ketiga ini diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah penting yang membuat Pakistan mengalami kebuntuan politik yang berkepanjangan.
Omar Ayub, negosiator utama PTI, juga menyoroti selama interaksi dengan media bahwa pemerintah telah berjanji untuk memberikan tanggapan dalam waktu tujuh hari.
Ia mengklaim pemerintah telah sepakat untuk mengadakan pertemuan antara pimpinan PTI dan Imran Khan guna memajukan pembahasan.
Ayub menekankan, meski perundingan sedang berlangsung, PTI tetap optimis dapat menyelesaikan krisis politik negara dan memulihkan keadaan normal.
Selain perkembangan tersebut, pemimpin PTI Asad Qaiser dan anggota partai lainnya menyatakan keprihatinannya atas situasi keamanan di Khyber Pakhtunkhwa, khususnya terkait dengan destabilisasi kawasan.
Ia berpendapat bahwa mengingat situasi yang kompleks di provinsi ini, sangat penting untuk melakukan dialog dengan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk mengatasi permasalahan ini secara komprehensif.
Sementara itu, Mahmood Achakzai, seorang politisi senior, menyerukan persatuan nasional, mendesak semua institusi dan kekuatan politik untuk selaras dengan Konstitusi dan bekerja sama untuk menjaga masa depan Pakistan.
Dia menekankan bahwa negara hanya bisa diselamatkan jika semua orang mengikuti prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam Konstitusi, dan mereka yang menentangnya akan dimintai pertanggungjawaban.
Pembicaraan antara pemerintah dan PTI bertujuan untuk menyelesaikan krisis politik yang terjadi saat ini, namun sejauh ini belum ada kemajuan berarti.
Pemerintah telah mengindikasikan kesediaannya untuk mempertimbangkan kekhawatiran oposisi, namun situasi masih berubah-ubah dan kedua belah pihak menunggu perkembangan lebih lanjut.