DITERBITKAN 21 Januari 2025
Jerawat menstruasi dan hormonal bisa menjadi hal yang tidak diinginkan bagi banyak orang. Jerawat jenis ini terjadi akibat fluktuasi kadar hormonal, terutama saat siklus menstruasi. Perubahan hormonal ini dapat memicu produksi sebum (minyak) berlebih sehingga menyumbat pori-pori dan menyebabkan timbulnya jerawat.
Mengapa hal itu terjadi?
Penyebab utama jerawat hormonal adalah peningkatan androgen, seperti testosteron, pada waktu-waktu tertentu dalam siklus. Hormon-hormon ini merangsang kelenjar sebaceous sehingga menyebabkan produksi sebum berlebihan.
Bagi banyak orang, jerawat cenderung muncul di sekitar rahang, dagu, dan pipi bagian bawah—area yang sangat sensitif terhadap perubahan hormonal. Stres dan kurang tidur pada masa ini dapat memperburuk masalah, menciptakan siklus yang sepertinya sulit untuk diputus.
Efek pada kulit dan kepercayaan diri Anda
Jerawat hormonal tidak hanya menyerang kulit; Hal ini juga dapat memengaruhi kepercayaan diri dan kesejahteraan mental. Jerawat bisa membuat frustasi dan bahkan menyakitkan, sehingga Anda tergoda untuk mencabut atau mengobati area yang terkena dampak secara berlebihan.
Namun, memahami bahwa ini adalah proses alami dapat menjadi langkah untuk menunjukkan kasih sayang dan kesabaran.
Cara mengendalikan jerawat hormonal
Merawat kulit Anda pada masa-masa ini membutuhkan kombinasi pemahaman, perawatan lembut, dan konsistensi. Berikut cara mengelolanya:
Apa yang harus dilakukan: Ikuti rutinitas perawatan kulit yang lembut
Gunakan pembersih yang lembut untuk menjaga kulit Anda tetap bersih tanpa menghilangkan minyak alaminya. Pembersihan berlebihan dapat menyebabkan iritasi dan memperparah jerawat.
Lakukan: melembabkan kulit Anda
Pilihlah pelembab ringan dan non-komedogenik untuk menjaga kulit Anda tetap terhidrasi. Kulit dehidrasi terkadang bisa menghasilkan lebih banyak minyak.
Ya: gunakan perawatan khusus. Produk yang mengandung asam salisilat, benzoil peroksida, atau niacinamide dapat membantu mengurangi peradangan dan membuka pori-pori yang tersumbat. Retinoid juga efektif, namun harus digunakan dengan hati-hati dan dengan tabir surya di siang hari.
Lakukan: Berlatih manajemen stres
Gabungkan teknik pereda stres seperti yoga, meditasi, atau pernapasan dalam. Hormon akibat stres bisa memperparah jerawat.
Apa yang harus dilakukan: menjaga pola makan yang sehat
Mengonsumsi makanan seimbang yang kaya antioksidan, asam lemak omega-3, dan vitamin dapat mendukung kesehatan kulit secara keseluruhan. Hindari makanan olahan dan gula berlebih, yang dapat menyebabkan peradangan.
Apa yang tidak boleh dilakukan
Jangan: memencet atau menggaruk jerawat Anda
Menyentuh jerawat dapat menyebabkan jaringan parut, hiperpigmentasi, dan peningkatan peradangan. Biarkan kulit Anda sembuh secara alami.
Jangan: menyalahgunakan produk agresif
Hindari menggosok kulit atau menggunakan produk dengan kandungan alkohol tinggi. Hal ini dapat mengganggu pelindung kulit dan memperburuk jerawat.
Jangan: abaikan tabir surya
Melindungi kulit Anda dari sinar UV sangatlah penting, terutama jika Anda menggunakan perawatan seperti retinoid atau asam. Pilih SPF spektrum luas yang sesuai dengan jenis kulit Anda.
Jangan: abaikan masalah yang terus-menerus
Jika jerawat Anda tetap ada meski Anda sudah berusaha, pertimbangkan untuk menemui dokter kulit. Mereka mungkin merekomendasikan perawatan yang dipersonalisasi, termasuk terapi hormonal atau obat resep.
Mengelola jerawat hormonal dan menstruasi membutuhkan waktu dan pendekatan yang sabar dan konsisten. Dengan menunjukkan perawatan yang layak pada kulit Anda dan menghindari kebiasaan berbahaya, Anda dapat mendukung proses penyembuhannya dan meminimalkan munculnya jerawat di masa depan.
Ingat, kulit Anda tidak menentukan nilai Anda dan merawatnya adalah tindakan mencintai diri sendiri.