Breaking News

Negara Afrika yang sangat berbahaya dan juga ‘paling korup’ di dunia | Dunia | Berita

Negara Afrika yang sangat berbahaya dan juga ‘paling korup’ di dunia | Dunia | Berita

Dengan kuburan kegagalan kebijakan luar negeri, Somalia Negara ini hanya mengalami perdamaian selama beberapa bulan dalam beberapa dekade terakhir dan berada dalam keadaan kacau.

Korupsi semakin parah akibat perang saudara dan ketidakstabilan politik selama bertahun-tahun. Negara ini mempunyai institusi yang lemah dan para pemimpin sering menyalahgunakan bantuan dan sumber daya, sehingga menghambat kemajuan nyata.

Sebagai akibat, dari Afrika Negara paling timur, yang terletak di Tanduk Afrika, digambarkan sebagai lebih berbahayaNegara paling korup dan korup di dunia.

Menyusul runtuhnya pemerintah pusat pada tahun 1991, tidak adanya pemerintahan yang kuat dan fungsional menciptakan kekosongan kekuasaan, dimana berbagai panglima perang, milisi dan klan saling berebut kekuasaan. Hal ini menyebabkan munculnya sistem pemerintahan informal berbasis klientelisme yang mendorong terjadinya korupsi.

Masyarakat Somalia secara tradisional didasarkan pada struktur klan. Loyalitas dan kekuasaan politik seringkali dikaitkan dengan afiliasi klan, yang dapat menutupi kepentingan nasional. Hal ini menyebabkan alokasi sumber daya berdasarkan loyalitas klan, bukan berdasarkan prestasi atau kebutuhan, sehingga mendorong nepotisme dan korupsi.

Menurut Transparansi InternasionalMenurut Indeks Persepsi Korupsi Somalia, yang mengevaluasi 180 negara di seluruh dunia, Somalia saat ini memiliki skor 11 dari 100, yang berarti kini berada di peringkat 180 dari 180, di bawah negara-negara seperti Suriah, Sudan Selatan, dan Sudan Selatan. Yaman dan Korea Utara. Namun, angka ini merupakan peningkatan dari angka terendah sepanjang masa yaitu delapan kasus pada satu dekade lalu.

Kurangnya transparansi dan akuntabilitas baik di pemerintahan maupun lembaga-lembaga publik memudahkan terjadinya korupsi. Pejabat dan lembaga publik seringkali menyalahgunakan jabatannya demi keuntungan pribadi tanpa menghadapi konsekuensi yang signifikan karena terbatasnya penegakan hukum.

Dia Kementerian Luar NegeriNasihat yang ia berikan kepada setiap warga Inggris yang ingin melakukan perjalanan ke Somalia sangatlah luas. Memperingatkan bahwa ada ancaman yang tinggi terorisme mempengaruhi kepentingan Inggris dan warga negara Inggris. Kelompok teroris Al-Shabaabdan kelompok lain yang menentang pemerintah Somalia, terus melakukan serangan, termasuk di ibu kota, Mogadishu.

Kelompok teroris yang beroperasi di Somalia telah mengancam orang-orang Barat dan mereka yang bekerja untuk organisasi-organisasi Barat di Somalia, termasuk Somaliland.

Ada juga ancaman penculikan yang tinggi di seluruh Somalia, termasuk wilayah perbatasan dengan Kenya dan Ethiopia, dan di dalamnya Somalia – republik yang memproklamirkan diri. Beberapa warga negara Barat, termasuk warga negara Inggris, telah diculik di Somalia dan beberapa lainnya dibunuh.

Warga negara Inggris dipandang sebagai target yang sah, termasuk wisatawanpekerja bantuan kemanusiaan, jurnalis dan pelancong bisnis.

Masih terdapat risiko pembajakan yang signifikan di Teluk Aden dan Samudera Hindia, dimana pembajakan telah berkurang namun belum sepenuhnya dapat dicegah. Perompak dapat menyerang hingga 1.000 mil laut di lepas pantai Somalia atau lebih. Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa kapal pesiar yang berlayar tidak boleh memasuki zona risiko tinggi yang ditentukan, karena risiko pembajakan.

Terdapat juga aktivitas kriminal pada tingkat berbahaya yang dilakukan oleh milisi bersenjata di seluruh negeri dan telah diganggu oleh pembunuhan, perampokan bersenjata, dan tindakan kriminal. penculikan.

Situasi kemanusiaan di Somalia telah menyebabkan pengungsian besar-besaran dan peningkatan jumlah pengungsi kamp pengungsi yang penuh sesak. Kerawanan pangan dan kesehatan telah menyebabkan peningkatan kejahatan, terutama di sekitar kamp-kamp tersebut.

Meskipun bantuan luar negeri sangat penting, bantuan luar negeri juga dapat menjadi sumber korupsi, karena terkadang salah kelola atau dialihkan untuk tujuan pribadi atau politik. Kurangnya pengawasan terhadap penyaluran bantuan memperburuk masalah ini.

Somalia telah mengadopsi hukum Syariah, namun belum menerapkannya secara nasional. Al-Shabaab dan kelompok pemberontak lainnya sering mengambil pandangan ekstrem mengenai penerapan hukum Syariah. Adalah ilegal bagi Muslim Somalia untuk berpindah agama atau menyebarkan agama selain Islam dan konsumsi serta penjualan alkohol. alkohol dilarang.

Meskipun Somalia telah mengalami kemajuan dalam beberapa tahun terakhir dengan terbentuknya pemerintahan federal dan beberapa perbaikan keamanan, korupsi masih merupakan tantangan luas yang memerlukan reformasi yang luas.

Sumber