Penasihat Hossain menegaskan kembali komitmen tegas Bangladesh terhadap “prinsip satu Tiongkok” dan dukungannya yang teguh terhadap Resolusi Majelis Umum PBB 2758.
Beliau menyebutkan bahwa gerakan Juli-Agustus 2024 di Bangladesh memberikan kesempatan untuk membangun kembali negara kita berdasarkan prinsip kesetaraan, non-diskriminasi, sistem bebas korupsi dan akses yang setara terhadap sumber daya untuk semua.
Atas permintaan Bangladesh, Menteri Luar Negeri Yi menyampaikan keputusan Tiongkok yang secara khusus menunjuk 3 hingga 4 rumah sakit yang diakui di Kunming untuk merawat pasien Bangladesh.
Ia juga menyambut baik usulan Bangladesh untuk mendirikan rumah sakit khusus tingkat tersier Tiongkok di Dhaka sebagai isyarat niat baik dalam rangka peringatan 50 tahun hubungan diplomatik antara Bangladesh dan Tiongkok.
Menlu Tiongkok juga memberikan tanggapan positif dalam mempertimbangkan permintaan Bangladesh untuk kerja sama dan dukungan keuangan, teknis dan peningkatan kapasitas di sektor-sektor seperti pendidikan, kereta api, pertanian, pengelolaan sumber daya air, peternakan, perikanan, pemecahan kapal, energi berkelanjutan dan terbarukan serta ekonomi biru. . .
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak menyatakan kesediaannya untuk menyelenggarakan serangkaian kegiatan dalam rangka merayakan 50 tahun hubungan diplomatik Bangladesh dan Tiongkok secara besar-besaran.
Menyadari posisi strategis Bangladesh, kedua belah pihak menekankan kelanjutan kerja sama di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI).
Mereka menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dalam proyek-proyek yang diusulkan yang didanai Tiongkok, yaitu pabrik pengolahan limbah Dasherkandi, peningkatan dan modernisasi pelabuhan Mongla, membangun konektivitas digital dan perluasan 4G.
Kedua pemimpin membahas krisis Rohingya dan menegaskan kembali komitmen bersama mereka untuk menyusun peta jalan guna menemukan solusi jangka panjang terhadap masalah tersebut. Menteri Luar Negeri Wang Yi meyakinkan komitmen berkelanjutan Tiongkok terhadap Myanmar untuk mengatasi situasi ini dan mendorong stabilitas regional.
Menteri Luar Negeri Wang Yi juga meminta Bangladesh mempertimbangkan untuk bergabung dengan tiga inisiatif global yang digagas Presiden Xi, yakni GDI, GSI, dan GCI.
Sebagai tanggapan, Bangladesh menyampaikan niatnya untuk meninjau proposal tersebut dan tetap terlibat dengan Tiongkok dalam pembahasan masalah ini.
Mereka juga sepakat untuk saling berkolaborasi dalam pencalonan masing-masing di forum multilateral, termasuk PBB.
Penasihat Luar Negeri Hossain juga bertemu dengan Menteri Departemen Internasional Partai Komunis Tiongkok.
Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas proyek pembangunan yang didanai Tiongkok di Bangladesh.
Mereka juga membahas inisiatif reformasi pemerintahan sementara di Bangladesh.
Menteri Tiongkok menegaskan kembali dukungan berkelanjutan Tiongkok terhadap pemerintahan sementara dan transisi damai menuju demokrasi melalui pemilihan umum yang bebas, adil, dan partisipatif.
Hossain juga bertemu sore ini dengan presiden Badan Kerjasama Pembangunan Internasional Tiongkok (CIDCA).
Mereka berdiskusi secara rinci mengenai proyek-proyek yang didanai Tiongkok di Bangladesh.
Penasihat Hossain meminta ketua CIDCA untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga pinjaman GCL dan PBC dari 2-3 persen menjadi 1 persen dan memperpanjang jangka waktu jatuh tempo dari 20 menjadi 30 tahun. Dia juga meminta keringanan komitmen dan biaya manajemen atas pinjaman Tiongkok ke Bangladesh.
Presiden CIDCA menyebutkan bahwa mereka telah memperpanjang jangka waktu jatuh tempo dan akan mempertimbangkan penurunan suku bunga lebih lanjut.
Penasihat Luar Negeri meminta Presiden CIDCA untuk meningkatkan jumlah pinjaman lunak dan hibah serta jumlah proyek.
Presiden CIDCA menanggapi secara positif dan meminta Bangladesh untuk memberikan daftar proyek prioritas.
Kedua belah pihak juga membahas pembiayaan proyek metro dan Inisiatif Pembangunan Infrastruktur Selatan (SIDI) di Bangladesh.
Presiden CIDCA mencatat bahwa Tiongkok dapat mempertimbangkan proyek-proyek yang lebih besar di Bangladesh di masa depan, yang sebagian di antaranya akan diberikan sebagai hibah. Akibatnya, hal ini akan menurunkan tingkat bunga rata-rata pinjaman.
Penasihat Luar Negeri Touhid Hossain mengundang Menteri Luar Negeri Wang Yi untuk mengunjungi Bangladesh pada waktu yang tepat. Menteri Luar Negeri menawarkan makan siang untuk menghormati Anggota Dewan Luar Negeri dan delegasinya.
Penasihat asing Hossain tiba di Beijing pada tengah malam kemarin. Ia diterima oleh Duta Besar Bangladesh untuk Tiongkok Md. Nazmul Islam dan pejabat senior Kementerian Luar Negeri Tiongkok.